Minggu, 12 Agustus 2012

Yang tersisa dari Ramadhan 1433 H

Hari-hari terakhir di Ramadhan 1433 H / Agustus 2012 M aku lewati di lokasi Sukowati Bojonegoro, untuk pekerjaan H2S Safety Rig Work Over. Gema Ramadhan akan sangat berbeda ketika aku lalui bersama keluarga di rumah, karena ruang, suasana dan khusuknya ibadah Ramadhan yang memang berbeda. Apalagi tuntutan pekerjaan yang mengharuskan untuk berhadapan langsung dengan kondisi alam yang panas,  berdebu dan keras.
Alhamdulillah....segala puji bagi Allah SWT, jika atas ijin, kehendak dan kasih sayangNya, aku masih sanggup bertahan dan terus mencoba untuk meraih hikmah-hikmah terpendam Ramadhan. Sungguh inilah kwajiban normal seorang hamba yang harus terus mengayunkan kaki, membawa segenab raga dan menggunakan kekuatan pikiran untuk meraih rejeki Allah SWT yang telah tersebar di muka bumi ini.
Banyak yang dapat tertuliskan ketika bertemu suasana berbuka puasa, sholat Tarawih, sahur dan segala yang mengiringi puasa di lokasi kerja. Ada yang memang tidak berpuasa karena faktor pekerjaan dan cuaca panas, tetapi ada yang dapat dengan khusuk menjalankan bahkan lengkap dengan ibadah-ibadah lainnya.
Tetapi bukan itu yang ingin aku tuliskan disini, ada satu rasa yang mungkin dan aku berharap inilah hidayahNya kepada seorang umat bernama "aku" ini.
Rasa itu adalah " CINTA "
Ya...rasa fitrah yang tulus, tumbuh dan menggelora dari celah jiwa...semoga.
Cinta yang harus aku tuturkan pada sang empunya segala cinta. Cinta yang berhulu pada sang pemberi cinta. Cinta yang suci untuk sang pencemburu yang dengan rahman dan rahimNya menuntun pada kerinduan dan kerinduan.
Aku bermohon dengan sujudku...ya Allah, ijinkan aku mencintaimu dengan sepenuh cinta dan jiwa...
Hingga puasaku ini adalah langkahku untuk selalu dekat denganMu...
Sholatku adalah caraku untuk melampiaskan kerinduanku untuk bercumbu denganMu...
Kering suaraku dalam bacaan dzikir dan tadarusku adalah kepuasan batinku seolah kubaca surat-surat cintaMu...
Ya Rabb...aku ingin terus mencintaiMu...
ingin terus menemuiMu..
semoga kekuatan cintaMu adalah kuasa kasih dan sayang yang senantiasa Engkau siramkan pada jiwa, raga dan hidup ini.
Amin...ya Rabbal alamin.

Dari lokasi sumber minyak Sukowati, banyak doa untuk diri ini.

Rabu, 08 Agustus 2012

MENGAPA SENSOR H2S MENGGUNAKAN ARUS SINYAL 4-20mA ?

Untuk beberapa produk sensor H2S, misal : Drager, I Trans, Bio System dll, kita ketahui bahwa sinyal keluaran yang digunakan adalah arus sebesar 4-20 mA. Yang menjadi pertanyaan, mengapa berupa arus ? Padahal pada akhirnya yang akan diubah menjadi besaran digital adalah tegangan ? Dan mengapa besar arus yang digunakan adalah 4 - 20 mA ?

Sekedar berbagi pengetahuan....
Ternyata penggunaan besaran arus 4 - 20 mA tersebut ada sejarah dan alasan teknis yang melatar belakangi.

Dahulu industri pemanas, ventilasi dan pengkondisian udara (Heating, ventilating dan air conditioning; HVAC)  telah menggunakan control pneumatic (control udara). Dalam system ini,  rasio controller, PID controller, sensor suhu dan actuator digerakkan oleh udara yang di kompressi. Pada sistem itu 3-15 pound/inche2 adalah standar modulasinya, 3 psi untuk “zero” dan 15 psi untuk “100%”. Setiap tekanan di bawah 3 psi adalah “dead zero” dan kondisi alarm.

Pada tahun 1950-an, kontrol listrik dan elektronika berkembang. Bentuk sinyal yang baru 4-20 mA berusaha menyamai sinyal pneumatic 3-15 psi. Bentuk arus sinyal ini cepat menjadi metode pilihan karena kabel lebih mudah di pasang dan dipelihara dibandingkan dengan jalur tekanan pneumatic. Selain itu dapat mengirimkan arus sinyal pada jarak yang jauh dan membutuhkan energi yang jauh lebih rendah.


Loop arus 4-20 mA ini sangat berpeluang menjadi sinyal standar sensor, yang ideal untuk menjadi transmisi data, karena ketidak pekaannya terhadap noise (gangguan) listrik. Dalam loop 4-20 mA ini arus sinyal mengalir ke semua komponen, mengalirkan arus yang sama bahkan pada sambungan kabel yang kurang sempurna sekalipun. Semua komponen dalam loop mengalami tegangan jatuh karena arus sinyal yang mengalir melaluinya. Arus sinyal tidak terpengaruh oleh tegangan jatuh tersebut selama tegangan listrik power supply lebih besar dari pada jumlah tegangan jatuh dalam loop pada arus sinyal maksimum 20 mA.

Ok..semoga bermanfaat. Ada coment, silahkan..!


disalin dari sumber-sumber di internet. ( Maaf lupa sumbernya )